
Piru, PNI-Independen – Proyek pembangunan Jembatan Wae Laala di Kabupaten Seram Bagian Barat menjadi sorotan tajam publik. Proyek yang dikerjakan melalui Dinas Pekerjaan Umum dengan anggaran miliaran rupiah dari APBD ini diduga kuat dikerjakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB), bahkan terindikasi merugikan negara.
Pantauan di lapangan menyebutkan bahwa hasil pekerjaan terkesan asal jadi dan amburadul. Kondisi ini diperparah oleh lemahnya pengawasan dari pihak konsultan dan pengawas proyek, yang dinilai tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
“Sangat disayangkan, konsultan dan pengawas seolah-olah tidak ada di lokasi. Kualitas pekerjaan tidak terjamin, diduga kuat karena mereka tidak serius dalam mengawasi,” ujar seorang sumber terpercaya.
Proyek yang belum genap satu bulan selesai dikerjakan ini sudah menunjukkan kerusakan fisik. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya saat ditemui tim iNews Utama.
“Baru selesai, tapi sudah retak-retak. Mungkin pekerjaan tidak diawasi oleh pemborong maupun konsultan pengawas,” katanya.
Hal serupa juga diutarakan oleh warga lainnya berinisial RK.
“Jembatan ini tidak akan bertahan lama. Pekerjaannya diduga tidak sesuai RAB. Sayap jembatan bahkan sudah patah,” tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan pada Selasa, 15 April 2025, belum ada tanggapan maupun klarifikasi dari pihak Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat.
Masyarakat berharap agar pihak kontraktor serta konsultan pengawas bertanggung jawab penuh atas dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan proyek. Publik menuntut transparansi dan penindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.(Reporter-PNI-Independen-Rus/Rn)