
Kasatker PJN Wilayah II Provinsi Maluku-Toce Leuwol,ST.,MY
AMBON.PNI — Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah II Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Maluku, Toce Leuwol, angkat bicara menepis isu miring yang menyebut dirinya sebagai “anak emas kontraktor” dan diduga terlibat korupsi dalam sejumlah proyek di Seram Bagian Timur.
Toce menegaskan, tudingan tersebut tidak berdasar dan hanya upaya membangun opini sesat tanpa bukti.
“Pemberitaan di media itu harus sesuai fakta. Tuduhan adanya indikasi korupsi hanyalah asumsi liar yang digiring ke ruang publik tanpa data valid. Kami sudah bekerja maksimal membangun infrastruktur jalan, justru dituduh tanpa dasar,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan media agar tetap profesional, menjunjung tinggi kode etik jurnalistik, serta menyampaikan kritik berdasarkan data, bukan opini semata.
Mantan aktivis sekaligus tokoh masyarakat Seram Bagian Timur, Ahmad Rumalean, turut membela Toce. Menurutnya, tuduhan korupsi yang dialamatkan kepada Kepala Satker BPJN Maluku hanyalah opini menyesatkan.
“Kalau memang ada bukti, silakan laporkan ke aparat penegak hukum. Jangan hanya bangun narasi yang menyesatkan. Pak Toce ini putra daerah yang punya komitmen besar membangun Maluku,” ujar Ahmad.
Ia menambahkan, Satker II BPJN Maluku hingga kini terus berkontribusi pada pembangunan infrastruktur di 11 kabupaten/kota, termasuk proyek strategis nasional.
Ahmad juga mengapresiasi perjuangan Toce dalam memperjuangkan anggaran pusat. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan dua paket proyek besar dengan pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) skema Multi Years Contract (MYC) 2025–2027, yaitu:Pembangunan jalan menuju Kecamatan Kilmuri sepanjang 31,7 km Pembangunan 17 jembatan di ruas jalan Bula–Masiwang–Air Nanang
Kedua proyek strategis ini saat ini masih dalam proses tender di BP2JK dan diperkirakan terkontrak pada akhir September 2025.(SLP-RUS/RN)